Senin, 20 Mei 2013

Bug pada Paket Aplikasi Sekolah (PAS) 7.1

Paket Aplikasi Sekolah (PAS) merupakan aplikasi manajemen sekolah yang disediakan secara cuma-cuma oleh Ditjen Pendidikan Menengah. Aplikasi ini terbilang sangat lengkap dalam hal pendataan sekolah mulai dari kepegawaian, kesiswaan, keuangan hingga perpustakaan. Saat ini pengembang PAS telah mengeluarkan versi 7.1. Versi inilah yang juga dipakai di sekolah kami yaitu SMAN 1 Jember

Sebelumnya SMAN 1 Jember telah menggunakan PAS 6.1, hanya saja karena ada beberapa kekurangan (bug) akhirnya pengelola PAS di SMAN 1 Jember melakukan upgrade ke 7.0 kemudian 7.1, karena oleh pengembang PAS (mas Agus), bug di PAS 6.1 akan dijanjikan perbaikannya di versi 7.0 dan 7.1 saat kami melakukan diskusi pada forum PAS  di Facebook

Hanya saja setelah sekian lama menggunakan versi 7.1, ternyata cukup banyak bug yang bermunculan pada versi ini. Berikut kami rangkum beberapa bug yang kami alami saat menggunakan PAS 7.1

1. Tidak bisa melengkapi Identitas Sekolah
Agar proses pada tahun ajaran baru dapat diinputkan/dilakukan, misalnya pembagian kelas. Maka Pembentukan  Identitias Sekolah (menu 2.1) harus dijalankan. Masalahnya pembentukan identitas pada PAS  tidak dapat dilakukan karena kolom isian Propinsi, Kabupaten dan Kecamatan tidak dapat diisi. Hal ini menyebabkan identitas yang dimasukkan tidak dapat tersimpan karena ketiga isian tersebut merupakan salah satu field yang required(warna merah) pada identitas sekolah. Untuk mengatasinya akhirnya pengelola PAS "terpaksa" harus mengisi langsung melalui database mysql-nya

Tampilan pengisian identitas

2. Masalah pada Referensi Asal Sekolah dan Sekolah Setingkat
Isian pada referensi Asal Sekolah Pendaftar (menu 1.2.3.1) dan Sekolah Setingkat (menu 1.2.3.2) hanya menampilkan layar kosong, padahal data Asal sekolah dan sekolah setingkat jika dilihat pada databasenya telah dimasukkan baik yang bawaan PAS atau yang sudah ditambahkan oleh sekolah. Masalah juga kembali muncul saat akan memasukkan data baru pada Asal Skolah maupun Sekolah Setingkat. karena untuk kolom isian NAMA PROPINSI dan NAMA DATI II hanya bisa diinputkan dengan angka 0, padahal seharusnya adalah Nama Propinsi dan Kabupaten/Dati II yang terdapat pada databasenya. Hal ini menyebabkan data baru yang dimasukkan tidak terkategori berdasarkan Nama Propinsi dan Kabupaten sebagaimana seharusnya

Pengisian Asal Sekolah Pendaftar/Sekolah Setingkat

3. Menambah Keluarga pada Input Guru/Pegawai
Masalah berikutnya ternyata masih berkaitan dengan input isian daerah (Propinsi dan Dati II) sama halnya dengan masalah di point 1 dan 2. Tepatnya saat memasukkan Data Keluarga pada Data Awal Guru (menu 3.1.1) dan Data Awal Tenaga Administrasi (3.1.2) diharuskan untuk menginput nama Propinsi Lahir dan lagi -lagi seperti masalah sebelumnya pilihan Propinsi tidak dapat digunakan, yang menyebabkan Data Keluarg tidak dapat disimpan karena kolom isian Propinsi Lahir merupakan isian yang harus ada (cetak merah), so jika tidak ada isinya maka data secara keseluruhan tidak dapat disimpan. Dan sama seperti masalah pada point 1, untuk mengakalinya terpaksa harus memodifikasi di databasenya langsung.

Isian data keluarga pegawai

4. Nama file Foto saat edit Pegawai/Guru selalu berubah
Tidak seperti di versi 6.1, saat pengisian/edit data Tenaga Administrasi maupun Guru, di versi 7.1 kolom isian NIP hanya ada satu, yang merujuk pada NIP BARU. Berdasarkan Note di forum PAS pada facebook disampaikan bahwa mulai versi 7.0 lokasi (path directory) foto akan merujuk pada NIP BARU bukan lagi NIP LAMA seperti versi sebelumnya. Sebagai contoh jika seorang guru memiliki NIP Baru 123456789987654321 maka path lokasi foto guru tersebut haruslah menjadi P:\FOTO_GURU\123456789987654321.jpg. 

Tapi pada PAS versi 7.1 path lokasi foto merujuk pada field NOMOR_INDUK (versi sebelumnya digunakan sebagai  isian NIP LAMA) yang oleh sistem PAS versi 7.1 diisi secara otomatis dengan angka random 5 digit. Sebagai contoh Guru Astuti dengan NIP BARU 123456789987654321 mengupdate data alamat setelah disimpan maka path lokasi dan nama file photo akan menjadi P:\FOTO_GURU\49593.jpg, kemudian saat lain kali mengedit data lagi dan menyimpannya kembali, path lokasi foto akan berubah lagi dengan nama file photo yang berbeda misal P:\FOTO_GURU\25096.jpg dan begitu seterusnya. Sehingga saat melakukan pengeditan data maka nama file photo harus juga dirubah lagi dan dirubah lagi menyesuaikan dengan yang tercantum di database. Masalahnya adalah untuk melihat path foto tersebut harus melihat isan asli databasenya (mysql) karena tidak diperlihatkan pada aplikasi PAS

Tampilan isian asli pada tabel t_pegawai

5. Tidak sinkron dengan pendataaan di web dikmen
Masalah terakhir yang kami rasakan saat menggunakan PAS versi 7.1 adalah ternyata ada masalah saat melakukan sinkronisasi ke website pendataan dikmen. Entah masalahnya ada di mana yang jelas saat melakukan sinkronisasi ternyata lokasi sekolah kami yang muncul di web menjadi tidak sesuai dengan lokasi yang sudah disetting pada sistem PAS versi 7.1 yang kami pakai. Masalah baru teratasi saat kami melakukan  sinkronisasi dengan PAS versi yang lebih rendah.


Berbagai bug dan masalah pada PAS versi 7.1 yang kami sebutkan mungkin dapat dijadikan referensi bagi para pengembang PAS untuk melakukan perbaikan di versi berikutnya. Tentunya perbaikan diharapkan dapat segera diluncurkan agar pendataan oleh pengelola PAS di sekolah menjadi lebih lancar, lengkap dan nyaman.

Apa yang kami sampaikan di atas mungkin hanya sebagian kecil dari masalah-masalah (bug) yang ada di PAS, karena bisa jadi pengelola PAS di sekolah lain menemukan permasalahan berbeda saat menggunakan PAS 7.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar